Untuk kakanda Arief Poconggg yang (mungkin) kumiliki...
Aku tak tahu jenis apa dikau ini, atau dimana atau kapan kita akan bertemu, tapi yg jelas aku berharap tak lama lagi. Aku mencari dimana dimana dimana~ pemilik wajah bagaikan buah semangka, bulat mulus tak bertepi. Aku mencari lagi dimana dimana dimana~ pemilik aroma tubuh bagaikan jeruk sunkist, harum segar di pagi yang merona. Aku masih mencari dimana dimana dimana~ pemilik bibir bagaikan buah delima, merah merekah indah melimpah. Aku terus mencari dimana dimana dimana~ pemilik warna kulit kuning langsat karena langsat itu buah yang berwarna kuning, kuning itu hasil dari kentut jadi cinta itu kentut *eh?*. Aku tetap mencari dimana dimana dimana~ mata indah bagaikan biji buah sirsak, hitam tajam menusuk sukma. Sampai saat ini, aku masih mencari dimana dimana dimana~ pemilik hidung persis seperti jambu air, jari jemari yang lentik, tangan yang mirip jahe, kunyit dan lengkuas. Dan akhirnya aku mendapatkan jawabannya, yaitu kamu kakanda Arief. Sesungguhnya kakanda, ada satu pertanyaan yang selalu menghantui di benakku. Apakah kakanda dulu pernah tinggal di Taman Buah Mekarsari? Jualan rujak mungkin? Ataukah kakanda dulu jualan Buah? dagang sop buah...
Kita ga usah SMSan ya? *kok gitu* Iya karna hatiku udah ada sama kakanda, jadi tinggal telepati aja. Kalo ada yang tanya brp kali kakanda datang kepikiranku, jawabannya cuma sekali. Abisnya gak pergi-pergi sih!
Kakanda Arief, jujur saja aku tertarik kepadamu. Setiap kali aku melihatmu memenuhi timelineku, aku ngeces. Aku tau kakanda orang baik-baik walaupun kakanda pendek, persetan dengan pendek, masih ada bang radit. Aku tau kakanda orang baik-baik walaupun kakanda agak keriting, tenang saja, ada yang lebih parah yaitu benakribo. Persetan dengan keriting dan kribo. Aku tau kakanda orang baik-baik walaupun kakanda kurus, persetan dengan kurus. Karena aku pun sama kurusnya denganmu. Kita jodoh. Aku tau kakanda ganteng tapi KASIHAN belum punya pacar, dan aku siap memacarimu kapan saja. Aku bisa memahami jika nanti kita bertemu kita tak bisa bersalaman tangan, karna kakanda tidak memiliki... *aku gak sebut tangan*. Aku mengagumi tutur katamu yang dalam, tapi tidak sedalam hidung alitt. Dibalik semua kekagumanku padamu, aku selalu bertanya dalam hati, MANA EKSPRESIMU ??!!
Gak semua bunga bisa jd lambang cinta, tapi mawar bisa. Gak semua pohon bisa berdiri kalau kehabisan air, tapi kaktus bisa. Dan gak semua org bisa jd pacar yg baik, tapi kakanda bisa :D
Kakanda Arief, aku ingin berkenalan denganmu, karna lebih dekat itu lebih baik. Seperti lem merindukan bulan. Aku tak tahu apakah kakanda akan menyambut perkenalan ini. Kakanda, aku benar-benar tertarik denganmu. Mungkin kakanda hanya menganggapku sebagai fans yg kepoconggan akan kesesatanmu. Tapi aku tidak ingin cuma begitu. Aku ingin begini bukan begitu. Ingin ingin ingin~ ini itu banyak sekali. Aku ingin..ingin..ingin... menjadi manager fashion stylishmu. Ini benar-benar mengenaskan. Memalukan dunia persetanan. Siapa yang memalukan? Siapaaa? ELOOO!! Aku prihatin dengan style kakanda yang keren itu, keren menurut mata katarakmu, keren jika tidak dengan style yang itu-itu saja. Ini begitu miris, tragis, dan bombastis. Kuharap kakanda mengerti atas keinginan muliaku ini.
Kuharap kakanda tak menganggapku terlalu banyak meminta. Aku hanya ingin bahagia disaat kakanda tidak bahagia. Kuharap kakanda takkan membandingkanku dengan cewek-cewek yang mungkin punya senyum yang lebih menawan dengan gigi yang dipagari.
Kakanda Arief, aku tidak terlahir sebagai penyair hebat yang pandai merangkai kata. Tapi aku terlahir untuk menjadi bagian dari rangkaian kata dalam skripsimu kelak. Aku berdoa semoga ketika kita bertemu dan saling jatuh cinta, mencintaiku karena diriku, dan tidak mengharapkan seseorang yang lebih kurus atau lebih cantik. Aku ingin bertemu denganmu, menatap matamu yang indah yang berkilau bagai secercah intan dilautan. Aku ingin bertemu denganmu, menikmati langsung senyuman indah bagai lekukan pisang. Aku ingin bertemu dan menikmati income royaltimu. Apa itu income royalti? Tanyakanlah pada bang oji yang bergoyang gayung, karna aku juga tak mengerti apa artinya. Aku ingin bertemu denganmu, mencambakmu, memumukulmu, menamparmu agar kau segera sadar akan skripsimu yang tak kunjung selesai itu. Aku ingin bertemu denganmu, bicara empat mata denganmu, you show me the human :)
Capek bukan membanca suratku? Aku aja yang tulis capek kak! Panjang bukan? Ini belum seberapa. Masih mau lanjut? MASIH MAU? Sudahlah, harusnya aku tak perlu capek-capek menulis surat sepanjang ini, harusnya aku tak perlu membuang-buang waktu untuk menulis surat ini, karna pasti aku takkan terpilih untuk menjadi salah satu pemenangnya T_T *sok-sok melas*. Jangan Cuma membacanya tapi pilihlah aku menjadi salah satu pemenangnya pehliiisss.. :”((
Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah. Muaheuhauhae :p
*NB: Dear kakanda Arief yth, sudi kiranya kakak memilihku menjadi salah satu pemenangnya, gak minta jadi pacar kok, etapi kalo iya Alhamdulillah banget :p
Kutunggu jawabanmu kakanda, 1x24 jam dari sekarang.
Nanda Arintasari (@nandaarints),
Calon milikmu selamanya.